31 March 2011

Kamu, Lagi

Kupejam mataku
Dan kusebut namamu


Perlahan kau muncul


Ah, lagi-lagi aku tertegun
Mantra itu selalu berhasil
Apa kau mendengarku?


Kemudian ku tersenyum,


Kau ada
--------


Teringat ketika aku duduk bercerita denganmu. Sifat egoisme yang ada dalam diriku keluar. Aku tak mau kalah dalam perdebatan. Kemudian kau hanya tersenyum, menjelaskan dengan perlahan kepadaku. Tak menghakimi, namun membuatku mengerti.


Saat waktu memisahkan
Aku hanya berharap
Ini bukan kali terakhir aku menatap

30 March 2011

And Let's Go

"And you must let someone go, if they don't wanna live with you."






=================================================




STOP POST MEWEK :))

25 March 2011

Quotes of D'day #13

"I want to wander through continents. Encounter people whose lives unlikely intersect with mine, be hopelessly unfamiliar yet puzzled n charmed with everything. Yes, I want to be a tourist!" -Kias Ayu Damara-

Desperado (?)

"....Ketika ia hidup dalam keadaan yang kesemuanya berbeda, budayanya, bahasanya, lingkungan sekitarnya, dan dia bisa survive, maka nanti dia akan mudah untuk menghadapi perbedaan selanjutnya. Ia mungkin terbiasa untuk menghadapi orang banyak, berteman dengan orang berbeda, menguasai banyak bahasa. Kemudian bisa mengembangkan dirinya..." -Mrs. Reni Rosari on 6th Lecture 240311-


Agak envy dengan tulisan ila :((


Yap, yap, yap. Adik sepupuku ini lagi ikut pertukaran pelajar dan  sekarang dia ada di Belgia :)


Hubungannya denganku?
Aku ingin merasakan berada di luar negeri! Stay, belajar dan berbaur dengan orang.


>,<  ---> tertanam dalam hati, tertanam di alam bawah sadar.
...


...


...


*mempelototi Cherry*


...


...


...


*mencari beasiswa*

21 March 2011

Waktu

Berhari-hari, bahkan berminggu aku tidak melihatmu. Bahkan aku mulai gila untuk menangkap bayangmu. Menagkap bayangmu hanya dihati. Perlahan, rasa semakin menguat, meruntuhkan semua nyata. Bahkan aku rasa tak menginjak bumi.

Kamu.

Dalam perih yang menyiksa, bahkan ku eja pelan raut wajahmu. Tak sedikitpun menghilangkan. Pelan-pelan membunuh. Kamu itu candu.

Aku ketagihan.

Hingga, ketika aku sakaw, kau hadir dalam mimpi. Mencariku. Kemudian mengambil tanganku. Kau bilang tunggu. Kau pergi sejenak. Lalu kau selipkan sebuah kotak dalam tasku.

Entah apa itu. Tapi dalam mimpi aku pikir, itu sebuah jam.

Kau menyuruhku menunggu, mungkin?

Hingga saat semuanya tepat.

18 March 2011

Andai

Andai aku t'lah dewasa
Apa yang 'kan kukatakan
Untukmu idolaku tersayang
Ayah


Detik demi detik berlalu, Pa. Kemudian aku menyadari, bahwa tak sedikitpun kau melarang pintaku. Tak sedetikpun kau biarkan aku terluka. Berdiri tegak sebagai punggung keluarga, menopang segala macam beban dalam rumah-tangga. Sejak ku kecil ku telah melihatmu sebagai idolaku. Kemudian kau mengajarkanku mengidolakan Rasul, bahwa satu-satunya teladan hanyalah ia. Bahwa dunia hanyalah persinggahan. Bahwa segala rintangan adalah tantangan. Bahwa meski jauh, hatinya tetap was-was. Lalu, kau serahkan semua pada Allah, untuk menjagaku.

Andai usiaku berubah
Kubalas cintamu bunda
Pelitaku, penerang jiwaku
Dalam setiap waktu


Dahulu, teriakanmu sangat tak kusuka. Namun ketika diam menyergap dalam malamku, aku tahu aku merindukan hal itu. Mama. Ketika keringat menetes untuk menyenangkan semua anggota keluarga, hancurnya hati ketika melihat anaknya melawan. Segala yang tak kutahu rasanya sampailah ketika aku menjadi seorang mama bagi anak-anakku. Walau sedikit bertutur mengungkapkan sayang, namun mama, buatmu pada anakmu yang selalu meminta ini sudahlah cukup memberitahukan bahwa kau sangat sayang pada anakmu. Yang sayang itu tak mungkin aku balas. Selain dengan mendoakanmu.

Oh... Kutahu kau berharap dalam doamu
Kutahu kau berjaga dalam langkahku
Kutahu s'lalu cinta dalam senyummu
Oh Tuhan, Kau kupinta bahagiakan mereka sepertiku


Dalam setiap doa, namaku disebut. Dalam setiap pengaharapan ke bawah Duli-Nya, tak lupa agar bahagiaku ada. Dalam setiap nasihatmu, ku tahu, yang kalian inginkan hanyalah kebahagiaanku di masa mendatang. Kesuksesanku.

Andai aku t'lah dewasa
Ingin aku persembahkan
Semurni cintamu, setulus kasih sayangmu
Kau s'lalu kucinta


17 March 2011

Me :)

@Juanda, by: Fian

16 March 2011

Yang Terlupakan

Berapa hari lalu Nad baru pulang dari Banjarmasin, setelah mengikuti even nasional yang mendatangkan mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia.

Ada beberapa hal yang patut aku syukuri dan pelajari dari perjalananku kemarin. Pertama, alhamdulillah Jogja masih mengenal budaya sopan-santun. Ketika aku makan sambil duduk di lantai, tanpa sadar aku menghalangi jalan. Orang yang ingin melewati jalan itu harus melewati jalan kecil di belakangku. Nah, yang membuatku kesal, orang-orang pada menerobos, dan kemudian menyenggol kepalaku, punggungku, padahal aku sedang makan. Mau tidak mau aku tersedak. Aku heran, mengapa mereka tidak berkata "Permisi" atau sejenis itu yang intinya "Mohon diberi jalan". Bukankah civitas akademika harusnya tahu akan adab tersebut? Atau sudahkah hilang budaya itu?

Kemudian, berteriak saat menegur atau memerintah.
Ini dia aku kesal banget. Memang aku salah, tapi kesalahan tidak perlu sampai diumumkan kepada dunia, dong! Lagi-lagi tidak ada kata halus yang mengikuti kata perintah. Mohon apa kek, Maaf kenapa kek. Mungkin aku terbiasa dengan lingkungan yang menaati tata bahasa lisan dan aku sangat menghormati orang-orang dengan tutur kata halus. Sebaliknya, sangat berang ketika ada salah tutur. Memang, manusia tidak luput dari kesalahan, tetapi dengan orang yang mengetahui agama, sekiranya tahu, bahwa berfikir sebelum bertutur itu adalah hal yang wajib.

Tidak ada salam, senyum.
Keterlaluan banget! Saat senyum adalah sedekah, dan salam adalah wajib adanya, tak ada satupun yang berbuat hal ini. Bayangkan, mengetok pintu pun tidak dibarengi dengan salam dan langsung masuk begitu saja. Senyum seakan hilang dari bibir. Aku miris. Lalu hal ini tidak hanya aku temukan di daratan, tapi juga ketika di langit. Pramugari yang harusnya ramah, hanya merengut. Tak ada senyum. Rasanya ingin dilempar saja keluar dari pesawat!

Tidak ada terima kasih.
Paling parah dari semua di atas. Wujud syukur pun tak ada. "Alhamdulillah"? terlupakan.

:seorang yang mencari
Tolong, Maaf, Terima Kasih, Permisi, Assalamu'alaykum.

10 March 2011

Ketika biru tergulung abu,
Pelan-pelan hati merasai
Merasai apa yang tak ada
Bisa?

6 March 2011

Photograph

"Photograph is about capturing time, the thing that moving so fast."
-Nadinez-

The Moon

From Jembatan Penyebrangan Balikpapan

Jembatannya

@ Pesantren Ilmu Giri, SCCF Training

On My Road Home from Training, dari Jendela Bis

Maaf yak kalau hasilnya jelek, dari kamera telepon genggam sih :D

4 March 2011

Bila

Bila ku tak ada, namun kau bagaimana?

Apa memang kau menafikan ku?

Bila waktu itu tak berputar

Apa benar aku akan tak kan berganti?

Dan sebenarnya apakah yang berubah itu

Abu menggulung biru

Bila aku membenci, salahkah aku?

Namun Tuhan, sesungguhnya aku tiada.