19 February 2012

Dangerously Beautiful Trip! I

Bangka, where the beach is more than meet the eye :)

Well, lovely weekend in Bangka, when all my friends and I have to do was doing survey for our social compulsory program.

My route was Sepinggan-Soetta-Depati Amir PP. 3 hours of flight and 1 hour waiting in the airport. Saya pergi ke negeri antah berantah, yang katanya akan dijemput Atuk -baca seperti Upin dan Ipin memanggil Atuknya yaa. Antara u dan o :D- yang juga lupa penampakan saya bagaimana. Beliau hanya bilang harus telpon ketika sudah sampai, dan masih menanyakan saya pakai baju dan jibab apa. What an old day! :)

Penerbangan pagi, seat dekat jendela, pesawat NG, flight attendant yang saya ingat benar wajahnya -ntah dia mengingat saya atau tidak diantara ribuan orang :p, dan berdoa, harap-harap cemas supaya makanan di pesawat adalah khas Indonesia. Karena penerbangan pagi sebelum ini saya diberi omelet-nggak-matang-dan-hambar, kentang rebus, tomat panggang, saos tomat, yang hanya saya cuil. Wek. Cacing di perut saya demo. Kemudian saya melempar pandang ke luar.

I hate airports. I just love the flights. Care to ask me why, huh?

Kali ini saya akan memulai tour 5 kota :) Saya pun mengeratkan belt, dan bersandar ke jendela. Ngantuk. Perlahan pesawat mulai naksi (serius, apa ya istilah bahasa Indonesia-nya?) menambah kecepatan, dan kemudian terbang.

Seperti apa Bangka itu ya? Aku hanya mendapat gambaran tentang Belitong, dimana batu-batu besar bertebaran di pantai, pasir putih, dan, panas. Ku pandang punggung tanganku yang menghitam, kemudian ku tarik sedikit lengan bajuku. Yeah, belang. Akibat paparan sinar matahari Jogja serta berjalan-jalan dan memburu spot bagus untuk dijepret ketika siang bolong di Balikpapan. Walhasil bukannya merawat diri malah menghitam-legamkan diri. Anak pantai nggak hitam bukan anak pantai namanya.

Petunjuk keselamatan terbang mulai ditayangkan, dan hatiku berteriak "Onni, I have flown with this type of plane few times, ternyata :p. I just thought it's the old one." Plugged the headphone and start to watch "Just for Laughs, Asia". Hilarious! I also saw Korean movies titled "Unstoppable Family" if I'm not mistaken. Lebih gila daripada acara komedi itu. =,=" Aku tidak menontonnya sampai selesai dan I'd like to download it but don't know how.

Ah, makanan di pesawat? Lumayan. Ketupat + Opor Ayam. Pilihan lainnya Nasi + Rendang Sapi. Itu baru masakan khas Indonesia! Bukan Omelet + Kentang Rebus! Lidah aja udah nggak sesuai sama lidah orang Indonesia. Tolong dipikir dong nggak semua orang suka omelet yang nggak garing itu ama kentang rebus. *loh koq marah*



Tidak terasa penerbangan hampir dua jam hampir selesai, dan aku bakalan menanti sekitar dua jam di ruang tunggu, ehm, kulihat boarding pass, F7. Ah, uang saku ini mungkin akan aku belikan buku dan secangkir kopi es. Cukuplah untuk membunuh rasa kantuk. Kemudian pesawat landing, turun, naik bis, berdesakan dengan banyak orang, lapor pindah pesawat, naik eskalator dan melihat duo maut: Starbucks dan Periplus.


Mocca Frappuccino :9 dan Paulo Coelho's novel!

Selesai membeli semuanya, berjalan prok prok prok dan aku pun seorang kapitan *halah*
Aku berjalan ke ruang tunggu. Sambil memotret iseng bapak yang membersihkan jendela. Aku niatnya foto diam-diam untuk dijadikan seperti gambar berpuisi, tapi ternyata ada blitz-nya. Malu banget kalau bapaknya tahu aku ambil gambarnya dia. Eniwei, ini penampakannya:

Maaf ya yang kepotret bagian belakang

Antara pantas nggak pantas ya memajang foto ini =="

Tapi sebenarnya mau nangkep muka beliau, supaya ada penghargaan lah.

Satu jam menunggu, akhirnya saya masuk pesawat juga. :) Yang membawa saya ke negeri antah berantah :D

No comments: