28 February 2014

Syukur

Aku jadi tertarik untuk membahas "rasa" yang satu ini, semenjak banyak orang-orang yang disekitarku mengeluh tentang sesuatu yang disebut "pekerjaan".

***
Waktu berkecimpung di dunia yang agak lama (kalau tidak mau disebut lulusnya lama) adalah sesuatu yang patut saya ambil hikmahnya: pengalaman dan pembelajaran tentang persiapan sebelum benar-benar turun ke dunia kerja. Rasanya memang harus mengetahui, memahami dan mempersiapkan diri sebelum memasuki dunia yang disebut-sebut kejam.

Tulisan ini sih sebenarnya cuma ungkapan kekesalan atas teman-teman yang sepertinya masih harus lebih tahu diri.

Iya, saya berstatus pengangguran sekarang, tanpa kerjaan yang membuat saya dibayar. Kerjaan saya hanya mengurusi skripsi yang membuat saya menyedot uang orangtua. Saya sedikit iri dengan orang-orang yang dapat menyelesaikan skripsi sambil bekerja, entah itu freelance atau ikut proyek dosen. Menyaksikan teman-teman yang lulus, kemudian dapat pekerjaan yang layak, membuat saya memacu diri untuk segera lepas dari tangan orang tua, dengan cara menyelesaikan secepatnya skripsi ini.

Tapi suatu hari, saya berbincang dengan teman-teman saya setelah sekian lama tidak bertemu. Bertukar cerita adalah satu kewajiban dan kemudian cerita berlanjut tentang siapa-siapa saja yang telah lulus.

"Si X keterima kerja di sini (perusahaan bergengsi). Kemaren baru aja dia pamer jadwal kerja untuk satu bulan ke depan di Path. 'Hebat' kan?"

"Si Y apalagi, dia berhenti kerja di perusahaan M (juga perusahaan bergengsi) karena gajinya cuma 7 digit, kurang dikit jadi 8 digit. Tapi karena berharap tinggi, dia ganti perusahaan, berharap jadi 8 digit. Udah bayar denda di perusahaan M dan keterima di perusahaan N, ternyata gajinya juga sama. Rugi gila, padahal di perusahaan M untuk meniti karir terbilang mudah."

"Oh si Z dong. Keterima di BUMN T. Udah 8 minggu ini, setiap hari Senin, upload foto apel pagi mereka. Masih mending kalau cuma satu foto, ini kolase foto dan lebih dari satu ng-upload fotonya, kemudian pamer di Path. Sepertinya kalau mau ngitung udah ada 100 foto kali ya dia upload di medsos..."

Juga beberapa kicauan di Twitter:

"Mau pulang. Nggak betah kerja disini. Mau makanan rumah." ---> padahal kerjanya masih di Pulau Jawa yang notabene nggak seseram Papua (menurut saya)

"Capek kerja. Capek kerja. Capek kerja." --> mati aja sana.

"Fyuuuh... Pulang malem lagi. Da*m Pak Bos. Nggak ada kerjaan selain nyuruh gw apa?" --> Omo, lu junior men. Baru kerja! Kecuali lu kerja langsung jadi Bos. Elu juga bakal nyuruh-nyuruh sih kalau jadi Bos. Untuk apa jadi anak buah???

"Gaji segini cuma buat minum-minum di kafe habis" --> kafe apa? Minum apa? Hidup lu satu bulan kemudian makan daun?

Di FB:
*Ms. R*
Senin : *pasang foto di sebuah instansi di Jakarta* "Morning Jekardah. Monday please be nice* --> Me: "hmmm..."
Rabu : *pasang foto lagi, selca, lokasi Makassar* "Pegel. 2 days to go. Capek deh keliling Indonesia"
Kamis : *pasang foto restoran di Balikpapan* "Baru pulang. Capek pindah-pindah. Ntar mau fesyel ah.." --> me: "dia lagi...."
Sabtu : "Kayaknya nggak jadi fesyel deh... Kamar tidur lebih enak. Mau males-males cantik ah...Capek... Capek pindah lokasi. Hihihihi" ---> me: .....
Fyi, dia bukan pramugari. Seminggu dia update lokasi dia di FB, dan selalu ada kata capek. Pamer capek?
(n.b: iya kepo. Dia selalu muncul sih as top stories gegara selalu update!

*Ms. F*
"Seniornya ganteng. Mau lirik-lirik dulu"

***
Sumpah saya kesal dan memutuskan untuk menarik diri sebentar dari medsos dan fokus menulis. Beberapa teman di Twitter cukup pintar untuk menggembok akun mereka dan nyampah di Twitter tentang pekerjaan mereka: berharap supaya kolega tidak mengetahuinya, mungkin?.

Kalian loh, sudah diberi pekerjaan. Bersyukur sih. Masih banyak pengangguran yang mau bekerja apa saja dan dimana saja. Capek? Pasti lah. Disuruh-suruh? Pasti lah. Namanya juga kerja. Gaji 8 digit? Fresh graduate? Mungkin sih, kalau perusahaan sendiri :|

Perilaku orang-orang ini membuat saya kesal sekaligus berterima kasih telah diingatkan untuk tidak berperilaku seperti mereka, 'Menyebalkaaaannn~~' *a la senam yang iya iyalah*.

Please. Dunia nggak musti tahu.

Mudah sih. Unfollow, remove as friends :3 Bai-bai yang bikin sakit mata. :p
***

Sebagai peringatan agar saya nggak jadi begitu menyebalkan.

23 February 2014

Bias, Favorit, Entah Apa Namanya...

Saya suka K-Pop. Bukan hanya karena 'enak dipandang mata', juga karena jenis musik yang bisa dipilih. Nggak juga terlalu nge-fans sama satu boyband, tapi bs dibilang cinta pertama saya (asek) jatuh kepada Bigbang. Suka Bigbang sih, tapi nggak sampai gila yang harus foto atau video punya :p Saya sempat ditanya teman, "Kamu suka siapa sih?" saking suka sama banyak mas-mas Korea Selatan itu. Kalau orang-orang dekat saya pasti tahu saya jatuh cinta-nya sama siapa :p

Berbeda dengan beberapa teman K-Popers saya yang fokus kepada satu boyband atau satu agency, saya lebih cenderung suka kepada individu dalam boyband. Mungkin ada yang menganggap saya nggak punya pendirian, tapi ngefans bukan berarti harus suka cuma pada satu boyband/orang itu saja kan? Alasan saya sih: dalam rangka menunggu boyband kesukaan saya mengeluarkan album, saya bisa denger yang lain. Istilahnya, flirting kali ya?

Tapi sedih juga sih ketika saya suka The One, Noel, tapi sedikit banget yang suka juga sama mereka, bahkan nggak tahu mereka siapa T___T *ikut dengerin dong~~ T_T

Beberapa individu/boyband yang saya suka, dan lagu-lagunya:
*dimulai dari nomor 3 yak, nomor 1 dan 2 disimpan dulu :p

3. The One
Bukan boyband sih, tapi dia pelatih vokal SNSD dong~ Suaranya nggak usah diragukan lagi. Awalnya cuma suka dia, emm, beliau pas denger suaranya di lagu background Family Outing, tapi pas ubek-ubek youtube dengar lagu That Woman-nya Hyun Bin versi dia (di I'm A Singer), aku merinding. Giliks, Pak. Tambah lagi dengar soundtracks drama yang dia nyanyikan. All hail to The One. Must hear dah! Kalau jelek, silahkan bash saya.

4. Jun Woo Sung - Noel
Cinta sama dia pas nyayi remake Senoya milik Yang Hee Eun (penyanyi jadul Korea Selatan) di Immortal Song 2, bareng Kang Gyun Seong. Suara mereka berdua bikin bergidik, tapi bernyayi di nada rendah itu adalah satu hal yang bikin jatuh cinta banget sama Jun Woo Sung. Trus kalau dengar lagu-lagu Noel, bisa banget tuh bedakan suara-nya dia yang serak-serak basah gitu. Senang saya bertambah ketika mereka ngeluarin album Time 4 You, masing-masing personil dapat lagu solo dan dia nyanyi 만약에 말야 (What if...). Ketika dia keluarin single bareng K.Will berjudul Perfume (향수), saya meleleh, sedih, tapi juga kagum dengan suaranya. Pokoknya kalau mau mewek-mewek, silahkan dengar.

5.1 D.O - EXO
Lagu yang paling pertama didengar sih MAMA. Nggak tahu siapa-siapa aja yang ada di EXO, tapi saya suka sama satu suara: yang nyanyi pertama. Secara, saya susah banget ingat sama siapa-siapa saja personil suatu boyband -Suju aja baru bisa hapal tahun kemarin! Bahkan Girls Generation aja saya nggak hapal :| Suka suara dia pas duet dengan F(x) di lagu Goodbye Summer, eh pas didengar lagi dan dikuatkan dengan cari-cari lirik di internet, dia adalah orang suaranya saya suka pas di MAMA :'3

5.2 Kai, Tao - EXO
Tao, because his eyes. Kai, because he's handsome. Two of them, because I could remember them well, other than others T_T which is nice for me :|

6. Yesung - Super Junior 
Suka pas pertama kali lihat dia di Explore Human Body. Tampil dengan kulit putihnya dan rambut hitam, dia lebih menarik dari siapapun! :p It happened that I remember him after 2 episodes :p Yang paling aku ingat ya Shindong lah, secara dia lebih besar dari siapapun di Suju. Tapi tambah suka pas dia nyanyi Gray Paper (먹지) untuk OST That Winter, The Wind Blows (그 겨울, 바람이 분다). Suara elu nggak nahan, Baaang~~ (/////v/////)

7. Park Jung Min, Kim Hyung Joon - SS501
Jatuh cinta sih sama si Kim Hyung Joon duluan, karena iseng dikasih lihat foto-foto cowok ganteng ama Indah Eonni. Tapi, jadi berpindah hati pada Park Jung Min gegara liat fotonya yang lebih we-o-we daripada Kim Hyung Joon atawa leader SS501 yang sensasional itu, Kim Hyun Joong. Bagi nyubi, SS501 pasti asing yak? Cari sendiri infonya yak :p Pas dikasih lihat Beautiful ama Indah Eonni sih katanya bakalan 'benci tapi cinta' ama Park Jung Min, tapi gimana ya, si suara rendah/bass SS501 ini sudah menarik hati saya dengan rambut panjangnya itu. GANTENG, BANGET! Indah Eonni said that all of Triple S do not like his hair, but I LOVE IT (/////v/////) Don't cut your hair Jung Min Oppa! I heart your hair since I first saw it!

8.1 Kim Sung Gyu - Infinite
Apalagi kalau bukan suaranya? dan matanya Q _Q wkwkwkwk Cukup buat saya :p Seneng banget dengerin 60 Seconds dari album solo-nya dia :3 Ketahuan banget sih yang mana dia :3

8.2 L - Infinite
Ganteng, sering muncul di video klip. Wkwkwkwkwk.

9. Jang Hyun Seung - Beast
Suka dia zaman Trouble Maker yang album pertama. Nice/Bad boy image, kayak Joong Ki di Penny Pinchers. Itu album pertama, album pertama. Pas album kedua? Cuma bisa melongo di MV Now (내일은 없어) dia ma Hyuna :| Completely bad boy. Fyuh. Mukanya tirus tapi masik OK. Hanya bisa bilang: Mas, sini saya kasih makan.

10. Jo Kwon - 2AM
Oh, saya suka semua sih kalau 2AM. Tapi kalau disuruh milih, Jo Kwon. Kkap Kwon. Kayaknya kalau sama dia hari-hari bakal penuh canda tawa, sekaligus serius :) Satu-satunya yang punya album di 2AM, berarti emang suaranya bagus kan? :')

11. Kim Soo Hyun
Dia penyanyi 'kan ya? Walaupun nggak masuk di boyband manapun. wkwkwkwk Ganteng, suara bagus, akting bagus. Drama yang dia bintangi rasanya selalu top-rated deh. :')

***
Goes to top rank:
2. Gary - Leessang
Jatuh cinta sama dia pas di Running Man, berlanjut ke lagu-lagu Leessang, dan hepi berat waktu dia punya album solo. Semua lagu di MR. GAE saya suka! Ah, nggak usah liat MV lagu-lagu di album MR. GAE-nya, cukup suaranya aja. Kalau mau lihat MV, cukup yang Zutto Molla. Lagu featuring Jung In, baik itu 술 취한 밤의 노래 (Song of Drunken Night) dan 헤어지지 못하는 여자, 떠나가지 못하는 남자 (The Girl Who Can't Break Up, The Boy Who Can't Leave) selalu berada di daftar lagu favorit saya :')

1. Daesung - Bigbang
Yep, Family Outing berjasa banget untuk menumbuhkan rasa suka saya kepada Daesung. Hepi-hepi sekali pas dia punya album yang isinya cover-an lagu-lagu Jepang terkenal, D'scover, walaupun nggak bisa beli album-nya kemaren. Belum selesai hepi saya, dia keluarin single 'I Love You' yang sampai bosan diputar dan dinyanyikan di tempat karaoke, baik waktu di Jepun maupun disini. Satu lagi yang saya suka, lagu-lagu Daesung itu pas banget dinyanyikan oleh saya tanpa ganti-ganti kunci dasar. Nyanyi lagu-lagu doi juga bisa bikin pamer suara rendah tanpa harus susah-susah njerit karena habis suara. Apalagi lagu Uta utai no Ballad (歌うたいのバラッド) dan I Love You, suka deh pokoknya! :') Lagu-lagu Bigbang itu lengkap kalau mau menye-menye ataupun senang-senang. Bisa untuk soundtrack dari pagi sampai mau tidur :')

Untuk dua orang top rank ini aku punya cerita lucu. Waktu training kebudayaan dan bahasa Jepang di Hiroshima, kami diberikan waktu jalan-jalan. Kebetulan aku jalan berdua dengan Hyung Jin Oppa, dan kemudian aku ditanya-tanya,

"Nad, kamu suka acara Korea?"
"Suka, kenapa?"
"Kamu suka acara apa?"
"Suka Running Man. Kalau oppa?"
"Aku suka 무한도전 (Muhan Dujeon)"
"Aa, Infinite Challenge?"
"Yep. Kalau di Running Man kamu suka siapa?"
"Gary!" (diucapkan: Ge-ri)
*manggut-manggut* "Gary ya?"
"Iya, suka banget Gary!!"
"Heh, nggak boleh keras-keras! Tahu kan artinya 'Geri*'?"
"Ah iya. Hehehehhe"
"Kalau idol?"
"Idol... Hemm... Bigbang?"
"Di Bigbang suka siapa?"
"Daesung!"
"Aa... Gitu ya. Kamu suka tipe-tipe mukanya yang gitu ya?" kata oppa sambil menyeringai.
"Jelek maksud, Oppa? Yee... Ngejek!"
"Ahahahha.. itu tahu!"

Dari tampang, iya sih, nggak bisa diharapkan. Tapi suaranya, Man! Duh.
Udah kalau beberapa teman yang tahu saya suka Daesung, bawaannya selalu ngejek :| Terserah sih, you and your bias, me and my bias gitu.

Daesung tetep nomor 1.

***
Saya suka semua, tapi nomor 1 sampai 4 itu lebih dari suka. Kalau mereka keluarin single, album, duet, saya download deh. Wkwkwkwk.

Kamu suka siapa? :')

22 February 2014

Tertahan

Sudilah kiranya, walau tertutup awan, kau Dewi Malam, mendengarku. Sudah lama lara ini tidak kau lipur, tak tergurat senyummu di langit.
Entah apa yang kau sembunyikan, tapi biarlah aku berbicara sebentar.
***
Gelas itu berdenting, mereka bercakap, ramai sekali sedangkan aku hanya memperhatikan. Aku hanya memperhatikan.
Kata pun tak terucap, tersendat dalam kerongkongan. Hingga mungkin menjadi jakun, jakun kata-kata.
Aku benci diriku yang merasa aneh, tak dapat berbicara, Dewi. Aku takut mereka tak mendengarkanku, aku takut mereka menertawai apa yang aku katakan.
Tak beralasankah ketakutanku, Dewi?
***
Jawablah, agar tak hinggap lara walau hanya dalam fikir.