29 September 2011

I'm Just Me

Ah, lagi-lagi galau. Galau lagi-lagi.
Seharusnya nih sodara-sodara sekalian. Saya menghadap komputer untuk mengerjakan tugas MIS, dan sekarang saya hanya termangu, diam, dan akhirnya memutuskan untuk menulis blog.

Yeah, udah empat semester terlewati dan proposal untuk belajar di luar negeri tertolak, ditolak oleh bapak nan ganteng rupawan itu. Padahal udah rencana banget sih di semester lima ini saya akan nekat untuk ikutan beasiswa ataupun exchange. Tapi senekat-nekatnya saya, kalau nggak ada ridho orang tua mah saya juga jiper. Yang terdekat kemaren sih beasiswa or exchange universitas se-ASEAN itu loh. Syaratnya lumayan mudah sih untuk dilengkapi, yang nggak mudah itu dapat restu orang tua. Akhirnya setelah 75% syarat saya persiapkan, termasuk universitas mana yang diinginkan, saya menawarkan proposal ke-lima.

Ke-lima.

Selama lebih dari 4 semester dan hampir tiap semester mencoba merayu orangtua.

Waktu yang tepat saya tunggu untuk muncul. Si bapak habis makan, saya beserta berkas-berkas saya. Lebih tepatnya berkas saya masih ada di kamar, tapi sudah dipersiapkan. Kalau bapak mau liat berkasnya, bisa langsung dikasih. Tinggal tunggu persetujuan. Ketika beliau lagi kipas-kipas badan, saya bertanya:

"Pak, pak. Inez mau ikut exchange atau beasiswa ke luar boleh nggak?"

Salah tanya. Pertanyaan yang mengintimidasi sebenarnya adalah:

"Pak, pak. Inez boleh ikut exchange ya kan?"

Tapi jurus itu udah dipakai empat kali, jadi yang ke-lima harus berbeda.

"Mau ngapain kau, Nak?"

Nadanya bukan meremehkan, bukan juga mengintimidasi, hanya bertanya.
Namun jawaban serta kata-kata diplomasiku tertelan bersama ludah. Seribu satu alasan yang aku pikirkan sejak bulan Maret hilang dengan sempurna di satu hari di bulan Agustus. Lima bulan berlatih dan mempersiapkan segalanya runtuh, tuh, tuh. Kewibawaan yang mungkin aku dapatkan seratus tahun lagi.

"Belajar di luar negeri, Pak."

Sekitar sepuluh detik terdiam dan yang suara yang masuk di telinga hanya tawa cekikikan dari tiga adikku.

"Nez..."

Aku merasa telah melewati sekian ratus abad.

"Nez, kau anak ekonomi. Hitung-hitunglah dulu. Apa sih tujuan kau sebenarnya untuk ke luar itu? Bla... Blaa... Blaa..."

Sudahlah. Aku sudah tahu jawaban itu. Untung sudah aku persiapkan bendungan disekitar sudut-sudut mataku agar airmata tertampung. Kemudian tak lagi ku dengar nasihat-nasihat bapakku. Kemudian yang terdengar adalah tentang tanggungjawab. Kemudian yang terasa hanyalah beban di pundak. Kemudian yang tertinggal hanyalah asa, sedikit asa untuk terus berdo'a.

Yang kemudian aku renungkan lagi.

Kamu mau ngapain?

Apa sih alasan yang membuat saya sebegitu desperadonya ingin berada di luar Indonesia? Jalan-jalan? Menikmati dunia yang berbeda dengan yang sekarang? Bertemu orang baru? Memperluas jaringan?

Iya, saya mau semua itu.

Tapi ada yang lebih.
Setidaknya ketika belajar di luar, saya akan menantang diri saya untuk bertahan hidup, berbicara dengan bahasa lain, dan berteman. Kemudian memperkenalkan Indonesia, dan balik ke Indonesia membawa segudang ide.

Mulai dari kecil aku menghapalkan lagu-lagu dari Sabang sampai Merauke beserta artinya, menghapal peta dunia, belajar bahasa, sampai masuk jurusan Bahasa untuk melengkapi bekal. Mempelajari lagu daerah? Iya, siapa tahu mereka terhibur.. :P Presentasi tentang Indonesia? Siapa takut?

Hanya itu?

Percayalah, semakin banyak bergaul dan menyambung silaturahmi makin besar rezeki yang didapatkan, Insya Allah. Also, experience is priceless.

Oke, masterplan sudah dirubah, dan tampaknya saya akan kembali ke cita-cita lama saya, dan tujuan saya untuk masuk jurusan Bahasa kemarin:

Jadi istri diplomat.






23 September 2011

Ilalang tak Meruntuhkan

Selaksa indah mulai terngiang
Perlahan benang asa ku susun
Tak sempurna, dan bentuknya pun masih mengawang
Tergambar, namun pelan ku tenun

Benar ia kusut, sayang
Namun tak berarti jalan tak kutemukan
Ilalang memang tinggi dan membuat terluka
Namun sekalipun ia tak meruntuhkan

Malam memang akan semakin gelap, sayang
Namun pagi, tak lama lagi kan datang

21 September 2011

Help Yourself

"IPK saya pelan-pelan turun, mungkin hanya Aang, penguasa empat elemen yang dapat menghentikannya.." Radar Sandi @ Facebook

Iye IPK turun. Lu mau marahin aye? Kagak usah miringin alis bang, Ncang Bill Gates ama Bang Mark Zuckenberg aja yang kagak kuliah bisa jadi sukses. Apalagi aye yang kuliah, Bang. Bisa jadi penguasa dunia aye. #harapan

Lagi seteres nih. Ajegile, udah berapa taon kuliah yang bisa aye lakuin baru manajemen waktu. Alhamdulillah nggak keteteran, tapi, pas aye sakit gini tuh jadwal jadi nggak karuan lagi. Lagu lama.

Mention-mention itu yak lagi jaman tuh di Facebook.

Ngomong-ngomong facebook itu, social media ama Microsoft jadi topik bahasan penting di beberapa matakuliah. Karena topik itu pula, saya jadi mikir.

(Dosen, Mahasiswa)

D: "Mereka itu nggak kuliah, loh. Ngomong-ngomong, saya dukung kalian untuk DO dari fakultas ini."
M: "Hah, serius, Pak?"
D: "Saya serius. Sekarang kalau ada yang acungkan tangan kemudian bilang 'Saya mau keluar dari fakultas ini, Pak' saya langsung bilang, 'Oke, saya dukung!'"
M: (hening)---> dalam hati masing-masing pasti percaya nggak percaya.
D: "Asal kalian pas keluar jadi Bill Gates atau Mark Zucken-zucken siapa gitu ntar.."
M: "Uwooooo..."

Menohok.

Iya, IPK besar aja susah dapet kerjaan, apalagi saya yang IPK pas-pasan ini, pas 3,9 *dilemparin sepatu* Jangan percaya IP saya segitu.

Ya, ya.. Dulu ye, rajiin amat nongkrong di perpus. Ngadem. Sekalian sok-sokan baca buku tentang Asian Development Bank yang notabene saya baca bagian photos' caption doank. Atau ngerjain tugas, atau ngerjain orang, atau ngerjain kerjaan yang harusnya nggak dikerjain ama orang kurang kerjaan.

Tapi pelan-pelan sodara-sodara sekalian, saya mengejar ketertinggalan saya.

Really?

Yes.

Siapa lagi kalau bukan saya yang tolong diri sendiri? Rasanya kalau harus terus bergantung... Tidaklah mungkin :) Mulai sekarang, udah persiapan skripsi :) Biar masih jauh boleh kan ya dicicil? :)

18 September 2011

Be A Fifth-Term Student

Weellll.. No time to write anyway. Here, 11.15 pm and I still wake up and blogging. Fantastique :P


Ne, what I'm about to say is this term is the peak-term and it's going to be the darkest time. But soon, if a night reaches its darkest time, there's a breaking dawn. Also, seeing this blog make me realize that I have passed so many experiences, wrote it. Whether I'm happy, sad, or so-so. People come and go, and back, and also stay in ur heart. From August 2009, until this time, it's been 3 years and there will be 3 terms left. From 17 to 19 years-of-my-life, and single.


And I will not forget my biggest dream: seeing the world.
Exchange? I will not forget it also. But, I save it into the deepest place in my heart.


Ah,
Happy Anniversary, my blog. Thanks for being here.


===


Say so, I think I'm going to take Operation Management as my course, then focusing on Management Information System. Not Marketing Management, as I said before. Eventhough the course will be announced -or choosen- by next term, but I have decided I am going to take that.


May Allah bless me and my choice :)
Amin.

9 September 2011

Other Story


Some day I'll be good enough


Want to be good enough so you can be confident
But all I have is just normal...general...
The truth is you're still hesitating
still not giving me your heart
I'm worried that you will meet someone that loves you just the same
so please... you

Please do not say you love anyone
Can you wait for me, for the day I'm good enough
Just give me some time. It won't be too long

You're a good person, wanted by everyone
You're the only person, dreamed about by everyone
And I'm still serious. I'll do it with all my heart.
I'll do as good as I've thought because I want us to be together
So please I'm asking... you

Please do not say you love anyone
Can you wait for me, for the day I'm good enough
Can you give me some time?

You...I just want us to be in love
And I'll make it. One day.
So please don't have anyone. Just wait for me.

I'm still standing my ground. I want to be with you. So please... you
Please wait for me. Can you wait for me?



***


Klik disini untuk cerita lebih lanjut