22 March 2013

Rapelan

Rapel - Gabung

Jadi post ini untuk menggabungkan beberapa kegiatan saya selama bulan Maret. XD

Setelah ke Surabaya, saya ikut Indonesia Contribution Project atau biasa disebut In-P (インーP) gawean anak-anak Hiroshima University of Economics, universitas tujuan saya.

Bicara tentang menemani mereka, sumpah dah, stamina mereka hebat abis =.= (apa karena saya yang keberatan badan?) Malam jam 12 sampai di Jogjakarta, jam 10an udah pergi keliling Malioboro. Rute Inna-Garuda-Mirota Batik-Inna Garuda. Belum lagi keliling Amplas 3 jam (hampir semua toko dijabanin!), naik-turun Gunung Merapi, dan lagi keliling Malioboro 6 jam!

6 jam sodara-sodari.

Itu sih kegiatan yang menghabiskan banyak energi. Yang lain sih biasa, seperti menemani mereka ke Lawean, satu tempat kerajinan tangan di daerah Bugisan.

Lebih tepatnya, merecoki. :p

***
Melihat mereka, saya jadi bergumam sendiri. Pertama, waktu untuk fokus bekerja dan bermain. Work hard, play harder. Kalau sudah waktunya menjalankan program, yang ketawa hampir nggak ada! Serius mencatat, merekam, bertanya. Tapi kalau sudah jalan, weleh. Kedua, Indonesia ini toleran banget. Nggak bisa bahasa Jepang, bersusah payah cari translator. Orang yang nggak suka sempit (padahal yang lain sempit-sempitan), di kasih seat khusus :D Ketiga, belajarlah bahasa Jepang dan korek telinga sebelum bercakap-cakap dengan mereka. Bahasa Inggris mereka sama sekali tidak bisa diandalkan. Ini yang bikin desperado sebenarnya. Akhirnya setiap harus berkomunikasi harus menggunakan empat bahasa: Bahasa Jepang (yang alakadarnya), Bahasa Inggris (yang sumpah bikin bingung kalau mereka bicara, karena ada logat Jepang), Bahasa Tubuh, dan Bahasa Kalbu.

Ke-empat, cowoknya juga doyan dandan, walau nggak se-ekstrim Korea. Minimal catok rambut :3 Nggak heran kan kalau rambut mereka ala polem semua. Persis yang ada di komik-komik.

Yang paling penting aku sudah punya teman yang siap ngajak main disana :D

***
Back to Surabaya.

Sempat dibawa muter-muter ketika di Surabaya, membuat saya lebih berhati-hati kalau memilih taksi =..=" Sial banget kalau yang ini, harusnya hanya bayar 10k, karena dibawa muter-muter, jadi dua kali lipat.

Rasanya ingin menulis seluk-beluk dan tips-trik perjalanan menuju Konsulat Jendral Jepang di Surabaya.

***
TInggal beberapa hari lagi, dan yang saya lakukan hanyalah bersantai di rumah.

***
Ini foto-foto anak-anak In-P :)
Start :D

Flyyy!!
anw: untuk belajar, ini blog saya yang lain :)

6 March 2013

Surabaya


So, this 24 hours was entertaining.

For the first time, I was all by myself yak :’)

Ke Surabaya lagi, kali ini tinggal semalam untuk menyelesaikan urusan di Jalan Sumatra :D Sekitar jam 7 an kurang diantar Eonni-eonni tercinta melewati hujan ke bandara. Hari itu, tanggal 5 Maret, entah mengapa hujan turun dari pagi, berhenti sebentar, kemudian hujan lagi sampai malam. Seingatku hujan beru berhenti sekitar jam setengah 8. Jogja benar-benar basah saat itu.

Check in, makan, kemudian masuk ruang tunggu.

Ah, banyak wajah oriental di ruang tunggu. China, Korea, dan Jepang. Nyempil satu orang Arab yang duduk di sebelah saya. Tapi yang paling menarik perhatian saya adalah empat orang cewek Korea yang duduk di seberang saya. Sumpah ributnya minta ampun. Serasa dunia milik mereka saja.

Tapi kemudian saya teringat kelakuan di kafe dan tempat makan ketika ingin melakukan panggilan video nun jauh ke Korea Selatan sana. Tempat Rina Eonni bersemayam selama kurang lebih empat bulan ke depan. Koneksi yang eror menyebabkan kami ber-empat (Indah Eonni, Ushi, Mbak Fin) teriak-teriak dan heboh sendiri di kafe yang notabene orang mencari ketenangan sejenak di sana.

Aku tersenyum. Mencuri pandang ke empat orang yang tertawa lepas itu. Oh,btw, sepertinya mereka sedang menertawakan teman Indonesia mereka. Tahu darimana? Walaupun sedikit, sangat sedikit, terjemahan per kata bahasa Korea hasil nonton drama-drama itu berguna :p

Ku buka galeri dan membuka satu foto yang aku ambil ketika pesta perpisahan Rina Eonni. Karena aku yang mengambil foto, maka jelas aku tidak ada di foto itu. Kemudian aku melihat tulisan di ujung kanan bawah: “Saranghaneun Eonni”. Kakak-kakak tercinta. Minus yang di Korea sanah, mereka mengantar aku. Ushi bawa payung, basah-basahan, menjemput, masuk di kos. Indah Eonni yang notabene sibuk harus mengejar proposal, sempat mengurus semua urusan transportasi, termasuk dua kali ke bandara dan menelepon hotel.

Sesaat dunia sepi.

Ushi, Mei udah wisuda aja. Mbak Fina juga udah ngurus-ngurus skripsi sepertinya. Indah Eonni ngurus proposal. Rina Eonni pergi duluan meninggalkan kami. T_T

Pasti masing-masing nanti berada di belahan bumi yang berbeda. Pastinya.

Separation is inevitable. It leaves memories.

Sementara aku hidup dalam mimpiku. Berharap untuk tidak terbangun.

: pesawat menungguku

1 March 2013

Be An Eighth-Term Student (Sepertinya)

Late post about the beginning of term. Harusnya ini post udah ada dari minggu lalu. Karena tidak ada kelas yang harus diikuti, makanya telat untuk menuliskan sesuatu (baca: malas)

Beberapa saat lagi saya akan meninggalkan kota yang memanjakan, sangat memanjakan saya. With phrases "sebentar lagi", I mean in a month.

***

Sekitar hampir lima minggu ini saya tidak melakukan sesuatu yang produktif, padahal sejatinya saya harus, minimal, mencari uang saku tambahan untuk jalan-jalan. Atas dasar alasan itu, saya yang berada hampir satu bulan di Balikpapan memutuskan untuk kembali sebentar ke Jogjakarta, mengemas dengan cantik barang-barang yang seabrek di Jogja, kemudian bekerja di warung kopi lagi. Bertemu dengan orang baru lagi, semakin banyak melihat "bule" berseliweran di kampus. Semacam disorientasi, apa saya lagi di luar Indonesia, sih?


***
Ah, kejutan itu selalu ditunggu. Waktu akan berlari cepat.

Semester 8? Bukan deh. Ini liburan koq. Liburan satu semester.

Jalan-jalan.