6 March 2013

Surabaya


So, this 24 hours was entertaining.

For the first time, I was all by myself yak :’)

Ke Surabaya lagi, kali ini tinggal semalam untuk menyelesaikan urusan di Jalan Sumatra :D Sekitar jam 7 an kurang diantar Eonni-eonni tercinta melewati hujan ke bandara. Hari itu, tanggal 5 Maret, entah mengapa hujan turun dari pagi, berhenti sebentar, kemudian hujan lagi sampai malam. Seingatku hujan beru berhenti sekitar jam setengah 8. Jogja benar-benar basah saat itu.

Check in, makan, kemudian masuk ruang tunggu.

Ah, banyak wajah oriental di ruang tunggu. China, Korea, dan Jepang. Nyempil satu orang Arab yang duduk di sebelah saya. Tapi yang paling menarik perhatian saya adalah empat orang cewek Korea yang duduk di seberang saya. Sumpah ributnya minta ampun. Serasa dunia milik mereka saja.

Tapi kemudian saya teringat kelakuan di kafe dan tempat makan ketika ingin melakukan panggilan video nun jauh ke Korea Selatan sana. Tempat Rina Eonni bersemayam selama kurang lebih empat bulan ke depan. Koneksi yang eror menyebabkan kami ber-empat (Indah Eonni, Ushi, Mbak Fin) teriak-teriak dan heboh sendiri di kafe yang notabene orang mencari ketenangan sejenak di sana.

Aku tersenyum. Mencuri pandang ke empat orang yang tertawa lepas itu. Oh,btw, sepertinya mereka sedang menertawakan teman Indonesia mereka. Tahu darimana? Walaupun sedikit, sangat sedikit, terjemahan per kata bahasa Korea hasil nonton drama-drama itu berguna :p

Ku buka galeri dan membuka satu foto yang aku ambil ketika pesta perpisahan Rina Eonni. Karena aku yang mengambil foto, maka jelas aku tidak ada di foto itu. Kemudian aku melihat tulisan di ujung kanan bawah: “Saranghaneun Eonni”. Kakak-kakak tercinta. Minus yang di Korea sanah, mereka mengantar aku. Ushi bawa payung, basah-basahan, menjemput, masuk di kos. Indah Eonni yang notabene sibuk harus mengejar proposal, sempat mengurus semua urusan transportasi, termasuk dua kali ke bandara dan menelepon hotel.

Sesaat dunia sepi.

Ushi, Mei udah wisuda aja. Mbak Fina juga udah ngurus-ngurus skripsi sepertinya. Indah Eonni ngurus proposal. Rina Eonni pergi duluan meninggalkan kami. T_T

Pasti masing-masing nanti berada di belahan bumi yang berbeda. Pastinya.

Separation is inevitable. It leaves memories.

Sementara aku hidup dalam mimpiku. Berharap untuk tidak terbangun.

: pesawat menungguku

No comments: