8 July 2013

Menjelaskan 2

Part I

***
Oke, akhir-akhir ini Sangjin Oppa rajin banget tanya-tanya tentang Islam.
Sekali lagi, gara-gara bahasa Jepangku yang nggak karuan, aku pengen nangis. T^T

"Nadiyah, kamu di tahun ke-4 kan sekarang?"
"Iya."
"Balik ke Indonesia, langsung wisuda?"
"Nggak, tahun depan kayaknya. Tahun depan bulan Februari."
"Ah, begitukah. Habis wisuda, mau ngapain? Kerja?"
"Nggak. Pengennya nikah."
"Beneran?" *ekspresi terkejut*
"結婚するかもしれない" (terjemahannya kira-kira: Menikah atau nggak, nggak tahu)
"Ah, orang Indonesia habis wisuda pada nikah apa?" *1
"Nggak juga sih."
"Kalau Nadiyah mau nikah apa?"
"Ah, kalau sekarang mencari hati dulu."
"Hahahahahha.. Kalau di Islam, misalnya nih kalau Nadiyah, kalau udah jadian boleh liat rambut?"*2
"Nggak boleh. Bolehnya kalau sudah nikah."
"Sudah nikah? Koq susah sih?"
"Kan rahasia. Soalnya precious person, oppa. 소중한 사람?"
"Hem bener. Trus misalnya nih, kalau udah jadian, nggak boleh pisah gitu?"
"Ya, masih ada yang pisah sih..."
"Trus kalau nikah baru bisa lihat rambut ya?"
"Iyaps. Benar sekali."
"Ah, kenapa sih dalam Islam nggak boleh makan babi?"
*jengjeng* "......"
"Jorok ya?"
"Iya sih, tapi alasannya bukan itu aja Oppa."
"Kamu nggak tahu alasannya?"
*Jleb* "Aku tahu, tapi susah menjelaskannya..."
"Ahahhahaha. Kalau gitu belajar bahasa Korea aja sudah sana!"
"Iya deh iyaa~~"

Aku pun melenggang ke kamar. Selalu deh. :|

***
Note:
1 : Mungkin dia bilang begitu karena semester kemaren ada yang nikah pas pulang ke Indonesia.
2 : Konsep pacaran, jadian (付き合う) itu emang nggak ada di Islam. Tapi berhubung aku bingung menjelaskannya *lagilagi* ya aku bilang aja, bisa aja putus kalau pas pacaran. Bener kan?

No comments: