7 July 2013

Sebentar Saja

Sebentar saja kutarik diri ini dari keramaian yang ada.

Waktu untuk sedih boleh kan?

Tapi memang ia sebaiknya tidak menggerogoti hati lebih lama.

Kemudian kubiarkan jari-jari ini mengetuk papan tombol dengan riang agar hal yang menyesak dalam hati dan pikiran, hilang.
***

Iya, aku iri.
Sudah sekitar H-2 Ramadhan, tapi gegap gempita Ramadhan tak ada. Sudah ku bilang kah bahwa masjid terdekat dari tempatku itu sekitar dua jam. Memakan waktu sekitar 2 jam untuk sampai kesana dan uang yang dikeluarkan untuk jalan pulang pergi itu bisa untuk makan 2 hari. Kembang api? Ada dong pastinya. Musim panas sih.

Untuk berpuasa disini, mungkin sekitar 16 jam. Kemudian setan menyergap dalam hati. Panas yang menyengat dan kerongkongan yang kering membuatku ketar-ketir membayangkan Ramadhan kali ini. Dasar manusia lemah emang. Tapi aku akan mencoba koq. Langkah pertama emang berat! Sudah di wanti-wanti  oleh bapak-ibu dosen, kakak angkatan, dan bahkan KUI disini untuk hati-hati jaga fisik, karena sangat berbeda dengan di Indonesia.

Terharu dengar ibu dosen bahasa Jepang yang bahkan sangat khawatir ketika mengetahui aku bakal menjalankan puasa. Kata beliau, "Nanti kalau puasa, habis dari kelas langsung pulang nyalain AC aja. Istirahat. Kalau nggak tahan jangan dipaksa. Takutnya kamu sakit ntar disini...". Belum lagi muka khawatir beliau :)

Kalau sahur, sebisa mungkin jangan makan gorengan dan mi instan. Katanya bikin cepat haus. Sebisa mungkin sayur-sayuran atau sup. Duh, bagi aku yang penyuka gorengan pasti tergoda untuk masak goreng-gorengan. Tapi demi ketahanan tubuh! Yosh!

Minta bangunin sahur? Ye kali. Sahur disini sekitaran jam 2.45 lah, soalnya Shubuh jam 3. Kemudian di rumah masih jam 2 kurang aja. Adek-adek mungkin baru pada tidur. Mama juga belum bangun pastinya. Mau Tarawih? Lagi-lagi sendirian, di kamar. Seperti shalat biasanya. Sepertinya.
***

Oh ngomong-ngomong.
Aku menuliskan ini ketika teman-teman cewek-Asia ku lagi ke Bar.
Yang tidak ikut pastinya tinggal saya.

Pesta tanpa minuman alkohol kayaknya cuma dikit banget! Seingat aku dari pesta makan-makan, yang nggak ada alkoholnya itu cuma satu. Kalau sudah mabuk, bau sake dimana-mana! Pernah suatu kali rok yang aku pakai terkena tumpahan Makgeolli (Korean rice wine), dan karena pesta baru mulai, dan aneh kalau aku tiba-tiba pulang, aku akhirnya berusaha bertahan.

Sampai dirumah, baju yang kupakai malam itu aku rendam, dan kemudian dirikupun aku tenggelamkan dalam air hangat. Pusing karena bau makgeolli dan teman-temannya.
---

Kalau saja cuaca lagi bagus tadi, pastinya saya sudah melangkahkan kaki ke museum siang tadi dan sekarang tinggal tidur dengan cantiknya, instead of writing this.

Show me the right path to be closer to you, Lord. My heart and my mind just getting further away from You. Forgive this weak human being. Aamiin.

No comments: