14 January 2010

Seperti


Kalau kau bilang aku layaknya api yang berkobar
Susah dikendalikan
Mudah membakar apa yang di dekatku
Sampai kadang air tak mampu memadamkanku
Itu benar


Kalau kau bilang aku laksana udara di alam
Bebas bergerak
Tak dapat kau genggam dengan tanganmu
Sampai kadang kau bingung mengejarku
Itu juga benar


Kalau kau bilang aku seperti psikopat yang ditakuti
Susah diprediksi
Tanpa perasaan dan kata dapat membunuh
Sampai kadang kau menelan sendiri sakitmu
Itu mungkin benar


Kalau kau bilang aku bagaikan embun di pagi hari
Bening berkilau

Tapi munculnya hanya sebentar untuk membasahi daun
Sampai kadang kau harus menunggu
Jangan salahkan aku


Pernah kau toreh luka dihati,
Sehingga emosiku tak terkendali


Pernah kau lepaskan diriku
Sehingga aku tak ingin kau genggam lagi


Pernah kau bunuh semua rasa
Sehingga aku tak mau memendam semua


Pernah kau teguk semua nikmat, tapi kau tinggalkan aku
Sehingga aku menunggu
Kembalinya dirimu
Untuk membalaskan semua apa yang terjadi padaku
Ingin kau merasa berkali lipat sakitku dahulu


Kalau aku bilang aku seperti papan yang pernah ditancapi paku
Tak bisa kembali sempurna
Ada bekas dalam walaupun paku sudah tak ada
Sampai aku bingung bagaimana menutupinya
Itu . . .

13 January 2010

Terlalu Dewasa :(


sebelumnya, ntah dilandaskan atas ngeri ato irii..
wkwkwkwk

aku ngeliat foto-foto para anak-anak smp sampai sma kelas X gitu, apa karena gizi yang sudah baik, kuq mereka terlihat dewasa ya? Ato aku saja yang masih berfikiran childish en nggak mau dibilang tua? God! Believe me, they just seems like a child that wanted to be a teen not in the proper time. di foto ke sekian mereka bisa saja terlihat sangat-sangat-sangat seperti anak-anak dan di foto ke sekian sudah bisa berlagak seperti layaknya foto orang dewasa -mulut diukir sedemikian rupa agar nampak sensual, memilin ujung rambut dan melemparkan senyuman nakal- atau yang lebih gress lagi, foto dari atas dan menampakkan bagian atas d**a :( Gaya mereka semua sama, menampakkan keindahan pahatan Sang Pemahat Agung. Yang menambahkan warna-warna di lukisan-Nya dan membuat hasil akhir yang tiada tandingan. But then :

are your parents not afraid of those -things- ?

I dunno.
But, as a future mother -ehm- I AM afraid of those. I don't want my child, especially my little princess show her beauty, not in proper time. Ah, aku takut ketika nanti aku menjadi orang tua, anak-anakku tidak mempunyai pendirian dan mengikuti gaya orang lain. Then, my little prince, be like a rebel or gothic or bla-bla-bla, mengikuti tren -yang disebut- anak muda. Ah...


Jadi inget lagunya Tante Inul Daratinggi Daratista

Kalau cinta
Sudah direkayasa
Banyak bocah disulapnya dewasa
Budi yang kaya
Adat budaya
Tak lagi terjaga

Oke, mungkin ada yang berfikir nggak ada hubungannya, tapi maksudku bocah udah kaya dikasih karbit gitu, cepet matengnya.


Kalau temen-temen bilang sih masalah jati diri.

Tapi ketika ditanya balik apakah dia tahu apa itu jati diri? She shook her head.

Mencari jati diri.

Ketika kecantikan beramai-ramai dijual, dibuka, dipertontonkan, akhirnya yang ada adalah saling mempromosikan diri bahwa :
akulah yang tercantik, akulah yang paling populer dan aku yang terbaik di antara kaum Hawa.

Aduh, dek..
aku punya dua adik kembar yang masih kelas VII SMP. dan alhamdulillah + insya Allah tidak akan menampakkan semua itu di jejaring sosial seperti ini (selain mereka tidak punya akun FB, tidak bisa sembarang internetan, tidak punya fasilitas memotret, dan lain-lain yang inysa Allah menjauhkan mereka dari yang begitu-begituan). Aku fikir, aku tidak akan sanggup dan langsung memarahi mereka begitu ada pose yang aneh-aneh seperti itu.

God, bless my sisters from such those things.

Adik-adikku, kalian cantik, semuanya cantik.
tapi bolehkah adik menampakkan itu yang sewajarnya saja?
senyumlah, tapi jangan sensual.
laki-laki dibuat untuk tidak tahan yang seperti itu :)

for my little prince and princess :
I am not a perfect person, so is your father :)
but we, we WILL do anything, to protect you from this mortal world.



Apa yah?


This four weeks maybe the busiest weeks I've ever had in my life. Padahal waktu ujian akhir sekolah nda sebegitunya kali... Prodi Manajemen semester satu in banyak banget sih kreditnya..
http://www.emocutez.com
bertahan deh :(

trus lagi Nad diamanahkan jadi Sekretaris di Muktamar SEF ama Mubes JMME -di MUBES +jadi bendahara- 

http://www.emocutez.com


God, I need Your help...!

ngomong-ngomong, besok ujian Matek dan Nad belum belajar sama sekali. bwahahaha. Buka kitab suci karangan Mr. Du Mairy juga nda ada hasilnya. Taro sajen di empat sudut kamar juga nda mempan, wong kamar bukan bentuk segi empat, gimana dunk? Pokoknya, wes lah, aku nda belajar! Model orang pintar aja kau. Kamar centang perenang, tak tentu dimana selimut, dimana gelas. 

Tetap semangat, calon orang sukses!! aminn 


n.b: bahasa Inggrisku nampaknya kacau nih, baru aja satu semester meninggalkan kelas bahasa dan aku udah lupa pelajarannya :(