6 January 2011

Mimpi

:habis stalkering lagi :P

Angan membawaku kembali ke masa-masa SMP.
Ketika tidak ada ketakutan soal nilai, dan setiap hari hanya membicarakan masalah komik (dengan Aya), lagu Indonesia (dengan Kak Jarwa), lagu barat (dengan Kak Adel), dan percintaan (dengan mami Selvin).

Tidak lupa juga bercerita tentang: Mimpi.

Rasanya waktu SMP adalah masa ketika aku mencoba segalanya, yang aku bisa. Menjadi penyiar radio, menjadi shooter ketika bermain basket, mencoba memenangi olimpiade sekolah, menjadi anggota OSIS, mengumpulkan sebanyak-banyaknya komik, menjadi seorang teman yang baik, mencoba untuk berbicara di depan khalayak ramai, menari dan lain-lain.

Ketika itu aku sudah memupuk mimpi untuk menjadi orang terkenal, yang bisa berbagai bahasa dan mengunjungi berbagai tempat di belahan bumi yang lain. Aku membayangkan [ketika itu] bahwa kelak teman-temanku, akan menjadi, sesuai talenta yang mereka punya.

Aku ingat banget aku punya buku yang isinya tentang anak-anak sekelasku. Dari kelas satu sampai kelas tiga. Dan sebagai tambahan di bagian belakang buku aku juga menulis tentang anak-anak dari kelas lain yang menarik perhatianku.

Aya, apalagi kalau bukan soal seni. Menggambar, menyanyi, menari. Kalau soal menari, aku jadi ingat waktu kelas 2, pelajaran Kertangkes. Dia bersama Kak Adel membuat koreografi. Diiringi lagu Intuition-Jewel. Rasanya itulah pertama dan terakhir kali menari. Waks. Soal suara, nggak usah diragukan lagi dah. Waktu menjadi "anak band" (hey I used to!), dialah yang menyihir kami dengan lagu A Voice Within-Christina Aguilera dan membuatku mengenal lagu-lagu barat. Semua terdiam ketika ia menyanyikannya tanpa iringan alat musik. Pelatih kami pun terdiam beberapa saat ketika ia selesai. Kemudian kami (Yumei, K Jarwa, K Fatur, K Icha, dll yang aku lupa siapa saja) bertepuk tangan. Kalau komen soal gambar, udah deh aku angkat tangan! Cekidot aja art-nya disini (kalau bisa kalian buka :)

Kak Jarwa. Apalagi kalau bukan soal keteraturan dan kelembutan-nya :D Pasti Kak Jarwa ngakak deh kalau baca bacaan ini. Yap, dari hasil perbandingan catatan buku sekolah, kak Jarwa yang paling rapi dan paling nggak berubah font tulisannya. Koq? Aku, dalam satu buku, font tulisan bisa berubah sampai 50 kali. Alasanku sederhana, aku bosan kalau harus melihat catatan dengan satu macam gaya. Aya? Dasarnya darah seni, ya berubah-berubahlah tulisannya sesuai keinginan dia. Kadang miring kiri, miring kanan, rata kiri-kanan, pokoknya sesuai dengan format komputer. Tapi kak Jarwa? Konsisten. Titik di atas huruf "i" dan "j" yang aku inget adalah bulatan kecil. Rapih-pih.


Dan kemudian dari dua fikiranku tentang mereka itu: Aya akan jadi Komikus, atau Penyanyi dan Kak Jarwa akan jadi Sekretaris.

Aku, saat SMP, karena terobsesi dengan luar negeri: tour guide. Jalan-jalan gratis ke luar negeri.

Kalau yang lain? Mungkin Kak Fatur jadi drummer, K Adel jadi model *cantik sih, dan Yuda jadi Ilmuwan *pintar gila.


Yuda. Emang sih aku sekelas ama dia pas kelas satu SMP aja. Tapi kenangannya itu loh. Hampir ngalahin dia di Olimpiade dan mengingatkan tentang sosok Miyagi di Slam Dunk. Kalau dia ditempatkan di suatu kelas, dipastikan itulah kelas unggulan walaupun guru-guru mengatakan semua anak di random untuk penempatan.

Kemudian, anganku  kembali ke masa aku menuliskan postingan ini. Sudah hampir 5 tahun dari masa SMP. Akankah mimpi dan khayalan itu benar adanya? Ataukah semakin jauh dari bayangan?

Aku sendiri ternyata tercebur di Ekonomi, Aya sempat tercebur di akademi sekretaris, kak Jarwa mengenyam Administrasi Kenegaraan, Kak Fatur menceburkan diri di Filsafat, dan nampaknya hanya Yuda yang masih sesuai pemikiranku, di perminyakan, ITB.

Mimpiku belum berakhir, belum pernah tercoret dari daftar mimpi dan masih menduduki peringkat satu mimpi yang harus diwujudkan tahun ini. Tahun ini. Karena terlalu lama aku memimpikannya.

Orang datang dan pergi dalam setiap lembar kehidupan.

Mungkin Tuhan membuat jalan yang berkelok-kelok buatku, untuk sampai ke tujuan. Bagaimana aku menjalaninya, itulah yang aku pikirkan sekarang. Menikmati debaran jantung, karena menunggu apa yang akan terjadi di depan.

Yang jelas aku tak pernah berhenti bermimpi.

No comments: