22 April 2011

Kamu yang Melintas

Hei, nampaknya aku sudah lama tak berbincang denganmu.


Bukan lama, memang kita sengaja tak berbincang satu sama lain. Ntah, mungkin saja kau menganggap aku tidak pernah ada. Begitupun aku dengan kepada dirimu.


Aku mencoba menyingkirkanmu.


Perlahan namun pasti.


Pasti, namun perlahan.


Melupakan namamu, melupakan dirimu.


Merobeknya dari kertas foto mungkin mudah, namun tak semudah merobek dirimu dari ingatan. Satu tekadku, melupakanmu.


Kata orang semakin kau coba lupakan, semakin kau tak bisa.
Namun aku tak perduli kata orang, perduli apa mereka dengan kehidupanku?
Tak, tak, tak.
Dunia berubah begitupun juga aku. Mendaki memang kadang terjatuh, namun ketika mencapai puncak, yang aku tahu di depanku hanya ada jalan turun.


Kau mungkin membaca tulisan ini, mungkin juga tidak.


Namun ketahui, apa yang kau tanam adalah apa yang akan kelak kau petik.
Kau mungkin tak lupa segala kata bijak, dan kau mungkin menafi'


Dan, jangan pernah kau datang ketika kau merasa di bawah.

No comments: