11 June 2011

A Nite Without Dreaming

*a post before Marketing

====
Emang kalau menggantungkan cinta sama manusia, bisa lapuk karena hujan dan lekang karena panas. Kadang jadi desperado sendiri. 


"Trust, is a psycological state that exists when you agree to make yourself vulnerable to another... Because you expect something positive about something " (Mr. Ely @ OB Class)

Mau nge-post apa sih sebenarnya?

Cuman curhatan aja. Ada temen lagi suka sama seorang laki-laki. Sebut aja N, dan dia suka ama B. Aku sih udah ngeliat gelagatnya dari tahun lalu. Tapi tetep aja aku pendem untuk nanya si N apa bener dia suka ama B. Nah, akhir-akhir ini cipratan api asmara mereka semakin menjadi. Kadang merinding, ada juga seneng. Merinding, ternyata aku baru sadar, kalau lagi jatuh cinta itu banyak rasa bercampur jadi satu dan terkadang mengalami emosi yang ekstrim. Kadang ketawa banyak, kadang murung ampe muka kayak dompet lusuh. Trus jadi jaim (jaga imej). Seneng? Seneng ngeliat dia jadi nambah energi. Tapi lebih banyak murungnya.

Emang, kalau bahas cinta nggak akan ada habisnya.

Dikejar-kejar, dikasih bunga, dikasih ini-itu, maem bareng... Dunia milik berdua n yang lain pada ngontrak. Maunya bareng mulu.

Aku ingin mengingatkan, tapi koq rasanya berat?
Duh...


===
Aku sendiri, akhir-akhir ini malas berkutat dengan yang namanya cinta. Pada lawan jenis tentunya. Hari-hari terakhir di semester empat kuhabiskan dengan tenggelam dalam organisasi dan tugas. Padahal biasanya aku terpaku pada si dia. Yah, mengagumi, diam-diam cari tahu tentang dia. Namun seperti kataku tadi, menggantungkan cinta pada manusia tak akan abadi. Rentan terhadap masalah. Akan mencari kesempurnaan, dia salah sedikit manyun deh.


Padahal tidak ada manusia yang sempurna.


Malam ini aku sibuk mengetik post sambil teringat dia, dia dan dia (well 3 orang yang berbeda). Ketika iseng tanya om Gugel, kalau cari namaku hasilnya apa, aku shock. Om Gugel mengingatkanku pada "hadiah" berupa website yang pernah aku buat. Ketika ingat dia-yang-kedua, aku mati rasa. Ada namun tak kurasakan. Dan dia yang terakhir yang selalu membuat senyum. Padahal tak pernah terlihat. Bingung baca post ini? Saya juga. (?)


Biasanya do'aku pada Tuhan: "Tuhan, berikan dia padaku. Aku sayang dia..." kemudian pergi tidur dengan membawa sejuta harapan: bahwa di alam mimpi nanti bisa bertemu dia. Namun, dengan perginya ketiga "dia" membuatku tersadar, belum saatnya hati jatuh cinta. Aku tidak dibiarkan untuk sakit hati lagi, aku harus konsentrasi pada semua kegiatanku dan aku diberikan masa untuk melihat dunia. Mungkin aku tidak dibiarkan jatuh cinta agar tidak terjadi distorsi dalam mencapai mimpi?


7 menit lagi jam 3 malam. Saat-saat malaikat-Nya turun dan mencari siapakah yang mengharap terkabulnya do'a.


Dan Tuhan,
Jagalah hatiku, 
Agar aku terlindung dari segala kepalsuan dunia


Dan Tuhan,
Hanya Engkau Sang Pembolak-balik hati..
Sebaik-baiknya tempat menggantungkan cinta, harapan, hanyalah Engkau.


Dan Tuhan,
Terima kasih atas cintaMu.

3 comments:

Bentar Cucu Samibuti said...

nadiyaaaa, seperti biasa rangkaian katamu sangat sweet :p
keep posting gan!

Nadinez Chicylia said...

makasii makasii :D lempar cendol dong! :P

ulya said...

totally agree!! so sweet nad. . (^^,)
doanya indah, amin ya rabbal alamin sebanyak2nya. .