At sultan mahmud badaruddin 2...
Di ruang tunggu, perjalanan ke Jakarta, Garuda Indonesia, Gate 2.
Aku melihat sekelilingku. Wah, masing orang nampaknya sedang sibuk dengan kegiatan mereka. Ada yang memegang handphone, menelepon, atau sekedar melamun saja menimati dinginnya ruangan tunggu. Aku sendiri mengetik cerita ini.
Sebenarnya, aku tidak begitu suka dengan bandar udara. Banyak kenangan aneh. Bandara itu tempat orang mengalami trade off (kata dosenku :P) Harus membuat pilihan yang tepat dengan menimbang semua kemungkinan. Apa yang akan dicapai kedepannya dengan membuat suatu pilihan tersebut. Dan bandara, tempat berpisah dan bertemu. Aku teringat lagi nh dengan seseorang. Aku malas mengakuinya. Di laptop tempat aku menulis ini juga, gambarnya sedang ber-slide show ria. Dia di Malaysia.
Berarti, sudah sekitar tiga bulan dia disana. Sehari sebelm ulangtahunku yang ke tujuh belas. 15 juni 2009. Dia meninggalkan semua yang ada di balikpapan.
Tadi malam aku nelpon dia sampai 30menitan. Cerita banyak. Tapi, aku kesal. 15 menit pertama dia habiskan dengan mengoceh tentang kekesalannya. Cemburu. Ama seseorang yang selalu ada waktu dia ninggalin aku – Cuma aku tak bilang saja- kalau aku bilang jujur, tambah berabelah masalahnya. Aku benci jatuh cinta lagi. Aku bingung antara memperbaiki, atau memilih yang baru
Ketika kau tertawa, aku bahagia
Ketika kau bimbang, aku pun bimbang
Ketika kau menangis, aku memelukmu
Ketika kau sedih, ku tenangkan kamu
Ketika kau bangkit kembali, kau lupakan aku, kau jauhi aku
Ketika kau melangkah jauh, aku mengejarmu
Ketika kau makin menjauh, aku terjatuh
Ketika kau lupakan aku, aku terpuruk
Mengapa kau hanya mencariku disaat kau terjatuh?
Aku jadi menginginkan kau terjatuh dan terjatuh lagi agar kau mampu mengingatku
Mengapa sayang ini tak pernah luntur untukmu? Dalam sakitku, selalu aku sugestikan diri untuk melupakanmu. Disaat aku mulai melupakanmu, mengapa kau datang lagi? Aku benci diriku yang terlalu mencintaimu, tapi aku senang bisa mencintaimu.
Susah untuk membuka hati ke orang lain. Hanya kau yang ku sayang.
No comments:
Post a Comment