13 September 2009

Bulan yang Sama


The OX – Bulan Yang Sama (OST Kambing Jantan)
dulu kita selalu berdua
kemana-mana pun kita bersama
kau dan aku tak mungkin terpisahkan
karna engkaulah belahan jiwaku
kini aku ada di tempat jauh
kau di sana sendiri tanpaku
kita merasa ada sesuatu yang hilang
tanpamu aku di sini berantakkan
reff:
lihatlah bulan yang sama
agar kita merasa dekat
lihatlah bulan yang sama
agar kita tetap dekat
lihatlah bulan yang sama
agar kita merasa dekat
lihatlah bulan yang sama
agar kita tetap dekat
kau di sana aku di sini
terhalang jarak yang begitu jauh
mohon kau janganlah mengeluh
bersabarlah menungguku
tetaplah engkau seperti dulu
secepatnya ku akan kembali
begitu banyak godaan mencoba
menguji kesungguhan cinta kita
selalu ku letakkan hatimu dalam hatiku
karna ku tak ingin kehilangan dirimu
Hahahaha
Lagi mellow...
Nggak tahu akhir-akhir ini kepikiran dia terus. Padahal segenap hati dicurahkan hanya untuk ngelupain dia. Susah tapinya. Aku pernah sampe nangis minta supaya aku kena amnesia trus ingatan tentang dia ilang. Terlalu indah dilupakan, terlalu sakit dikenang. Selama ini, aku bingung, kenapa harus selalu inget dia. Sayang ama dia. Padahal, dia ngecewain aku. Nyakitin aku.
Kata orang, aku bodoh. Mau aja disakitin. Tapi aku sayang.
Dia jauh, jauh banget dari yang jarak yang pernah misahin kita. Beratus kali lipat jauhnya... Jauh, tapi aku tak mengeluh, hanya sedih. Dia, milik orang lain sekarang, tapi dari bibirnya meluncur, selalu kata sayang, cinta, buatku. Aku senang, sekaligus sedih. Aku bingung atas perasaanku yang aneh, yang seharusnya nggak ada.
Hari ini aku sms-an ama dia. Dia bilang lagi dengerin lagu OST Kambing Jantan. Aku sih nggak tahu yang mana. Tapi pas ngeliat lirik lagu ini, aku langsung ngepost liriknya di blog. Mungkin nggak sih lagu ini yang dia dengarkan? Pas banget sih.
Masalah, banyak banget... Yang aku hadapin ama dia. Sekarang, aku nggak tahu posisiku dimana. Aku siapanya dia. Nggak jelas. Aku nggak ngerti.
Tapi yang perlu kamu tahu, Mii, nad sayang ama Mii.
Izinkah aku memperbaiki diriku. Agar aku pantas mendampingimu. Bukan hanya -istilah sekarang- pacar, tapi aku ingin menjadi kekasihmu, yang akan kau sanding nanti.
Kembalilah, sayang ini tak berubah.

No comments: