Namun seberapa sering kau melihat sekeliling dan mencoret kertas kehidupanmu
Selayaknya, bukan diri yang layak untuk mendapat pengasihan dari dirimu, tapi kau
Namun kau yang meninggikan dirimu, kalau tidak lantas siapa lagi?
Bukan salahku hadir dalam kehidupan, entah takdir
Ketika kata menyerang dan kau butuh penghormatan
Aku yang mengasihani dirimu, tersenyum dalam suka kesedihan
Lembaranmu tak bisa kau sobek, tak bisa kau hapus
Kecuali kau gila
Teriak! Teriak! Teriak!
Setan mendengarmu dan mendengarku, mungkin mendengarnya
Setelah perjalanan penuh intrik, rekayasa dan kebohongan, patutkah seorang mempercayainya?
Dia bukan tidak bisa memutuskan, dia takut kehilangan
Bagaimana seorang bisa duduk di dua buah kursi tanpa dia harus selalu menjaga keseimbangan?
Dalam cita kau tersenyum, namun nyata adalah sekejam yang kau fikir
Bukan kau yang akan melepasnya, tapi aku
Indah bukan tercipta karena adanya dia yang memberi indah
Tapi indah tercipta karena adanya dia yang merusakkan
No comments:
Post a Comment