16 December 2010

Kisah Akhir Tahun :)

you're in my heart just like a tattoo.
i'll always have you :') (Dea Dey)

:cerita habis mengerjakan cost accounting.

Ketika aku membuka agenda lama-ku untuk mencari catatan puisi yang tertulis secara sporadis dimana-mana, aku menemukan foto kita. 11 Desember 2006, tepat sebulan ketika, jadian. Years after years gone by and still you're here in my heart, we said unrefundable. Do you remember?

So many times you said hi to me and I just ignore it.

Entah hanya aku yang tertatih-tatih untuk melupakanmu atau kamu juga merasakannya?

Aku bilang aku menyesal bertemu kamu, aku bilang aku hanya pura-pura sayang padamu, aku bilang aku akan anggap kamu nggak pernah masuk dalam hidupku. Tapi kamu tahu aku tidak pandai menutupi sesuatu darimu dan aku hanya berbohong. Semua hanya dalih untuk menutupi bahwa aku tidak menerima keputusanmu.

Merangkai kata yang terbaik bukanlah keahlianku, apalagi kata maaf yang susah keluar walaupun hanya menghentakkan jari-jariku di keyboard. Aku harus ikhlas. Aku harus menjalankan hidupku. Mencoret satu-satu mimpiku.

Biarlah ku sentuhmu
Berikanku rasa itu
Pelukmu yang dulu
Pernah buatku
Ku tak bisa paksamu
‘tuk tinggal disisiku
Walau kau yang selalu sakiti
Aku dengan perbuatanmu
Namun sudah kau pergilah
Jangan kau sesali

Karena ku sanggup walau ku tak mau
Berdiri sendiri tanpamu
Ku mau kau tak usah ragu
Tinggalkan aku
Kalau memang harus begitu
Tak yakin ku kan mampu
Hapus rasa sakitku
Ku ‘kan selalu perjuangkan cinta kita
Namun apa salahku
Hingga ku tak layak dapatkan kesungguhanmu

Tak perlu kau buatku mengerti
Tersenyumlah karena ku sanggup

Aku, mungkin lagu ini yang paling tepat untuk menggambarkan keadaanku sekarang. Dengan ini aku berkata aku sudah melepaskanmu. Aku harap, aku bisa membencimu, namun ternyata, kenangan itu lebih banyak.

Ingin rasanya mengirimkanmu e-mail tentang memoar kita. Yang cerita setahun pun aku bisa menulisnya hingga 14 lembar halaman. Namum kisah itu terhenti ketika banyak sekali yang harus aku hadapi.

Aku akan berusaha mengingatnya kali ini, hanya kali ini saja.

Ingat nggak lagu "Lelaki Buaya Darat" yang aku nyanyikan ketika kita pertama kali bertemu? Bulan-bulan pertama itu kau selalu menyuruhku untuk menyayikan lagu itu :D

Ingat nggak sih ketika kita bertemu lagi setelah berminggu-minggu hanya menjalani hubungan lewat sms. Kau dengan kaos kerah kura-kura alias turtle neck, hari Jum'at, warung bakso SMANSA. Aku tertegun melihatmu. Kita -entah aku saja mungkin?- tidak berbicara apa-apa kecuali mendengarkan Ninik dan K One berbicara tentang masa kecil mereka.

Ingat nggak sih ketika penyakit jantungku kumat ketika kamu ingin memberikan Micha. Yang aku ingat adalah genggaman tanganmu ketika aku merasakan sakit yang amat sangat. Dan ketika tersadar, aku ada di rumah sakit. Ketika aku pulang dari rumah sakit kau hanya berkata: "Aku baru tahu rasanya ketika aku diambang kehilangan."

Ingat nggak sih ketika kamu latihan marching malam-malam dan aku ingin bertemu denganmu. Kamu menungguku di toko Dinda dan mengelus punggung tanganku, mengantarkan aku kembali ke rumah.

Ingat nggak sih rasanya deg-degan ketika kamu meminta izin untuk mengajakku keluar malam tahun baru? Aku benar-benar kalut saat menunggu kau diinterogasi!

Ingat nggak sih ketika kamu jauh-jauh menjemputku di Samarinda? Rencana terlintas begitu saja dan langsung kau wujudkan. Kita jalan-jalan di SCP, fotobox :)

Ingat nggak sih kita bisa teleponan sampai berjam-jam. Biasanya kamu yang suka ketiduran kalau di telpon. Paginya kamu akan menelponku sebelum berangkat sekolah. Tapi akhir-akhir kemarin kau lebih suka untuk menina-bobokan aku dulu.

Ingat nggak sih kita selalu berkompetisi nilai raport. Dan akhirnya kita harus berkompromi tentang nilai apa saja yang harus dikompetisikan. Mata pelajaran haruslah yang adil, aku bisa, kamu bisa, dan satu mata pelajaran yang kita lemah. Hasilnya : Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris.

Ingat nggak sih kita sudah menginjak tiga kota yang berbeda? Balikpapan-Samarinda-Jogjakarta. Dan kesemuanya menyimpan memori indah untuk kita.

Ingat nggak sih kita nonton Twilight sama-sama, trus habis film itu kamu berlagak jadi vampir yang nggak bisa kena sinar matahari dan berlindung di balik bayanganku. Ketika kena sinar matahari kamu melirikku. Aku menaikkan alis -tanda tak mengerti-. Trus kamu bilang "Berkilauan nggak?". Sumpah perutku keram banget nahan ketawa!

Ingat nggak sih kamu tentang kenangan kita selama ini?

Apa kamu ingat semua kenangan kita seperti aku? Kebiasaanmu yang membuat aku tertawa maupun menghela nafas. Seperti kamu yang membuatku kagum dengan ketekunanmu, permainan gitar maupun keyboardmu. Seperti aku yang ingat caramu tertawa, gestur tubuhmu ketika kau merasa tidak nyaman dan cara kau menatapku.

Aku tidak akan menuliskan kenangan-kenangan buruk tentangmu. Aku ingin mengingat segala kebaikanmu. Mengingat kenangan buruk itu hanya akan membuatku sakit dan akhirnya menangis.

Yah, aku nggak berharap kamu akan membaca tentang postingan cengeng-ku ini. Anggap saja ini sebagai nostalgia sejenak.

Aku sudah berlaku sangat buruk kepadamu dan aku ingin meminta maaf.

Maaf atas semua yang pernah terjadi. Maaf aku berlaku buruk karena aku masih belajar, belajar untuk meminta maaf, sabar, ikhlas dan berterimakasih.

Bolehkah aku menarik kata-kataku kembali? Aku tidak berharap kau melupakan aku. Aku akan mengenalmu sebagai lelaki baik yang pernah ada dalam hidupku.

Kita di Samarinda


p.s: maaf ketika kamu tidak suka postingan ini. Maaf untuk semua kata maaf yang terlambat.

No comments: