25 February 2011

Tersenyum Tertawa

"Pandega, Pandega. Disana mati lampu nggak? Ganti"

"Pandega kepada Pogung. Pandega terang benderang. Pogung gimana? Ganti!"

Hem.
Aku tersenyum membaca pesan dari Siti.

Akhir-akhir ini aku merasa tertekan, dan bingung.
Aku sepertinya jarang tertawa akhir-akhir ini, senyum pun aku kategorikan sebagai, seringai. Atau mungkin senyum miris.

Perbincangan dengan Onii, Oppa, Deredew, Mas Bhima, Siti silih berganti menawarkan luka dan senyum.

Kadang aku bisa tertawa karena hal yang tidak jelas, dan menangis karena hal sepele.

Banyak yang terjadi dalam bulan ini.
Dan sepertinya sedikit membuatku tertekan.

Namun aku adalah penganut setia paham tidak-ada-sesuatu-yang-bernama-sia-sia-di-dunia-ini. Dan aku yakin ini adalah hanya satu fase yang aku lewati.

Teringat kata seorang dosen: "Economics, adalah suatu ilmu yang mempengaruhi cara berfikir kita, terutama dalam decision-making."

Dan benar saja, ketika ada suatu masalah, aku cenderung menghitung apa yang aku dapatkan dari masalah tersebut. Aku tidak segan-segan tercebur masalah ketika aku rasa ada keuntungan ataupun pelajaran yang dapat aku ambil dari masalah tersebut.

Misalnya, ketika muncul pilihan mengerjakan tugas atau jalan-jalan. Aku menghitung berapa waktu yang aku punya, kalau memungkinkan aku lebih memilih mengerjakan semua, atau kalau tidak, aku akan mengukur seberapa besar tekanan yang aku alami. Kalau aku masih bisa bertahan, mungkin aku akan mengerjakan tugas. Kalau sudah memutuskan, aku melihat isi dompet, walaupun keputusan itu adalah keputusan mengerjakan tugas yang notabene tidak mengeluarkan uang untuk mengerjakannya. Namun aku paling tidak mengeluarkan budget untuk mengurangi tekanan ketika mengerjakan tugas.

Kalau udah mepet banget isi dompet, aku menggunakan cara yang sedikit ajaib.

Setiap setengah jam, aku selingi lima menit untuk sekedar menulis, apapun itu, yang berbeda dengan tugasku. Seperti kali ini, aku mengerjakan tugas HRM, kemudian aku menulis blog.

Yang membuatku tersenyum.

Bahkan menertawakan kebodohan atau kelabilanku dulu (yang masih berlanjut)

p.s: mencari seseorang yang dapat membuatku tertawa.

1 comment:

maulana said...

belum cukup tertawanya semalam?? hahaha

*oni :)